Selasa, 17 Mei 2022

Perencanaan Pembelajaran


 Perencanaan Pembelajaran

1Merencanakan pembelajaran terstuktur dan kompeten

2. Menjadikan pembelajaran menjadi agenda menyenangkan

3. Belajar tidakhanya di kelas dan di bangku

MODUL 1

A. Kurikulum Operasional Satuan Pendidika SD

Visi dan Misi Satuan Pendidikan 

 Perancangan kurikulum operasional perlu diawali dari visi dan visi satuan pendidikan karena merupakan komponen utama dalam kurikulum opersasional menjadi acuan diseluruh kegiatan pembelajaran. Visi merupakan cita-cita bersama dalam jangka waktu tertentu yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga sekolah dan Misi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh sekolah untuk mewujudkan visi tersebut. Kurikulum operasional bersifat fleksibel dan dinamis, satuan pendidikan dapat mengembangkannya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan selama selaras dengan kerangka dasar yang ditetapkan oleh pemerintah. Karakteristik satuan pendidikan merupakan keadaan yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal murid, sosial, budaya, guru dan tenaga kependidikan. Satuan pendidikan perlu menampung aspirasi warga sekolah karena visi dan misi menjadi arah yang dituju oleh seluruh warga satuan pendidikan untuk melalukan analisis lingkungan belajar, perlu memperhatikan diantaranya : adanya perlibatan perwakilan warga satuan pendidikan (Kepala Sekolah, guru, murid dan tenaga kependidikan);, penggunaan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan (kondisi alam, sosial budaya, sumber pendanaan, sistem dan kebijakan di daerah, kemitraan dan informasi yang sesuai);, pengalokasian waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumen data;, pemilihan informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi dan solusi dapat di dapat (melalui wawancara, quesioner, diskusi kelompok terpimpin, observasi maupun data lain seperti raport pendidikan).

Pasikan visi, misi dan tujuan tidak bertentangan dengankerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat yakni diantaranya 

1). Tujuan Pendidikan Nasional

2). Profil Pelajar Pancasila 

3). Stuktur Kurikulum

4). Prinsip Pembelajaran dan Asesmen 

5).  Capaian Pembelajaran

Visi dan misi dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana pembelajaran sehingga kontektual dan  bermakna.

 B. Lingkungan Belajar yang Nyaman

Kurikulum Operasional Sekolah

Lingkungan belajar yang aman dan nyaman maka kegiatan belajarpun akan berjalan efektif, karena membantu para murid mencapai kompetensinya secara optimal. Satuan pendidikan dan guru berperan dalam menciptakan lingkungan tersebut. Kenyamanan dalam belajar untuk menciptakan pembelajaran murid yang berkualitas. Beberapa variabel yang mendukung terciptanya lingkungan belajar yang nyaman,  diantaranya:

1). Tumbuhkan motivasi dan tanggungjawab melalui lingkungan belajar yang positif

2). Ubah pandangan dan ciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan

3). Keterlibatan semua pihak sangat penting dalam setiap kegiatan, budaya harus tetap terlaksana

Jadi, untuk menciptakan lingkungan yang nyaman kita perlu saling memahami dan menghargai pemikiran dan nilai-nilai yang diyakini semua orang. Pemikiaran/asumsi dasar warga sekolah akan dikumpulkan dan dianalisis kemudian ada nilai dan norma yang kita yakini bersama. Jika kita menegakan aturan dengan mempertimbangkan keragaman situasi dan karakter murid maka semua warga sekolah menjadi nyaman, kenyamanan ini tidak terlepas dari seringnya kita guru berdiskusi tentang murid, semakin mudah kita membantu satu sama lain diantara guru, maka kita membantu murid mencapai kompetensinya.

MODUL 2

Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik

Pemahaman bermakna dapat membantu kita menjelaskan manfaat pembelajaran dan tujuan mempelajari materi sebuah materi ajar yaitu salah satunya dengan membuat dan memodifikasi modul ajar, sebagai pendidik guru kita berharap jika murid mengetahui tujuan mereka mempelajari sebuah materi, maka motivasi intrinsik merekapun akan tumbuh.

Pertanyaan Pemantik, dapat berupa pertanyaan untuk 1 unit materi bisa juga lebih tergantung dengan konsep yang sedang dipelajari, digunakan untuk membantu murid mencapai pemahaman bermakna.

Tahap 1: Menuliskan semua ide yang terlintas di pikiran terkait pelajaran. 

Tahap 2 : Merumuskan pertanyaan pemantik dengan kriteria. 

Tahap 3 : Menyusun pemahaman bermakna

Kriteria pertanyaan pemantik dapat dijawab tanpa perlu penyelidikan oleh murid.

Merancang Asesmen Pembelajaran 

1. Indikator Pencapaian Kompetensi

Dengan menentukan indikator akan memudahkan kita dalam menentukan alat ukur saat merancang asesmen pembelajaran, maka dibutuhkan beberapa proses sebagai berikut ini:

1). Menentukan indikator akan memudahkan kita dalam menentukan alat ukur saat merancang asesmen pembelajaran, diantaranya dengan mengelompokkan murid berdasarkan minat/kemampuan literasinya, guru dapat memberikan diferensiansi instuksi berdasarkan kebutuhan murid.

2). Merancang metode pengajaran yang akan dipakai untuk mencapai indikator tersebut

3). Membuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat kompetensi murid.

Jadi, dengan merancang indikator pencapaian kompetensi maka tingkat penguasaan murid terhadap tujuan pembelajaran yang terdokumentasikan dengan baik dapat menjdai bahan refleksi dan evaluasi untuk memperbaiki proses pembelajaran.

2. Merancang Asesmen Pembelajaran SD

Melalui rancangan danpenerapan asesmen yang tepat, kita dapat mendapatkan informasi yang holistik akan ketercapaian kompetensi murid. Informasi ini dapat digunakan oleh guru untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya. Merancang asesmen dapat memberikan keleluasaan untuk murid menggunakan kemampuan dan minatnya masing-masing, sehingga asesmen bisa menjadi hal yang menyenangkan dan menantang murid.

Merumuskan Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu perangkat ajar, sama seperti RPP atau lesson plan yang memuat rencana pembelajaran di kelas. Namun, pada modul ajar terdapat komponen yang lebih lengkap dibanding dengan RPP. 4 kriteria bahan ajar, diantaranya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalam belajar dan lintas disiplin, menunbuhkan minat dengan pengalaman atau pengetahuan sebelumnya serta menyesuaikan capaian belajarnya, menyesuaikan kontek diri dan lingkungan murid, dan keterkaitan antara alur pembelajaran dengan fase belajar murid.

Dalam merancang modul ajar, guru mempunyai pilihan yaitu

1). Membuat modul ajar baru

2). Memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud Ristek


MODUL 3

Refleksi sebagai Bagian dari Pembelajaran

Kegiatan refleksi erat kaitannya dengan dimensi mandiri pada profil belajar pancasila, kebiasaan refleksi harus dibangun dan menjadi bagian rangkaian pembelajaran di kelas. Kegiatan refleksi perlu menjadi bagian dari pembelaran sehari-hari. Melalui refleksi, murid dapat mengevaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kemajuan belajarnya sendiri.

Alhamdulillah......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ASESMEN

  ASESMEN TOPIK Asesmen SD Memetakan Kompetensi Murid Pembelajaran sesuai Kebutuhan Murid Memberikan Umpan Balik dalam Proses Belajar A. Mem...