Rabu, 18 Mei 2022

ASESMEN




 

ASESMEN

TOPIK

Asesmen SD

  • Memetakan Kompetensi Murid
  • Pembelajaran sesuai Kebutuhan Murid
  • Memberikan Umpan Balik dalam Proses Belajar

A. Memahami Asesmen
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian murid. Sebelum melakukan asesmen, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu asesmen dan fungsinya dalam kurikulum, kita juga perlu juga mengekplorasi metode dan format asesmen yang ada sehingga dapat diterapkan secara optimal dan sesuai kebutuhan murid. 
Prinsip  dan fungsi asesmen menempatkan asesmen sebagai salah satu bukti informasi untuk memahami proses pembelajaran yang akan, sedang dan telah dilaksanakan. Asesmen sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar.
Tujuan utama asesmen untuk memantau, memonitoring, memetakan kemajuan hasil belajar murid, informasi ini membantu guru, murid, orang tua dan sekolah untuk melakukan evaluasi serta perbaikan pembelajaran selanjutnya.

Asesmen As, For, dan Of Learning, 
Asesmen as learning merupakan self asesment, sebagai proses pembelajaran-refleksi-asesmen formatif
Asesmen for learning merupakan perbaikan pembelajaran/cara mengajar-refleksi-asesmen formatif
Asesmen of learningmerupakan akhir proses pembelajaran-evaluasi akhir-asesmen sumatif
Asesmen untuk mengetahui pencapaian hasil belajar murid pada periode tertentu. 

B. Metode dan Format Asesmen
1. Metode Asesmen
Asesmen harus disesuaikan dengan kompetensi dan tujuan belajar murid. Asesmen harus dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat dipercaya untuk menyelesaikan kemajuan belajar dan menentukan keputusan dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. Asesmen sesuai proses dengan menerapkan asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif, penjelasaannya sebagai berikut:
1). Asesmen Diagnostik, dilakukan diawal pembelajaran/ topik baru, untuk mengetahui kapasitas murid di kelas.
2). Asesmen Formatif terintegrasi dengan proses pembelajaran yang lebih mampu melibatkan dan melihat kemajuan belajar murid yang lebih mendalam melalui penilaian diri, penilaian antar teman, dan refleksi metakognitif.
3). Asesmen Sumatif, dilakukan diakhir pembelajaran materi untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil belajar.
Asesmen belajar murid yang lebih komprehensif dan berpusat pada murid. 3 teknik asesmen yang paling umum yaitu teknik observasi, teknik asesmen performa, dan teknik tertulis/lisan.
Beberapa instrumen yang diperlukan dalam proses asesmen yaitu instrumen rubrik, instrumen ceklis, instrumen catatan anekdotal, dan lembar pangamatan.
Jadi, dengan pembelajaran paradigma baru asesmen harus lebih mampu mengakomodir keseluruhan proses belajar murid sesuai kebutuhan.
2. Format Asesmen
Asesmen di klasifikasikandalam 2 hal yaitu 
1). Asesmen Tradisional merupakan format yang paling umum digunakan adalahtes pilihan ganda, tes benar salah, soal isian pendek esai, kelemahannya terbatas dalam menerjemahkan capaian hasil belajar murid hanya sebatas pengetahuan dan dalam waktu itu saja, tetapi beberapa test ini cocok untuk recaling pemahaman murid terkait materi yang sudah di ajarkan untuk mengukur pemahaman mendalam atas apa yang murid sudah pelajari sebelumnya, sebenarnya test semacam ini bisa lebih optimal untuk mengukur kemampuan murid misalnya soal-soal lebih panjang bersifat analitik menuntut murid untuk melakukan proses berpikir secara mendalam sebelummenjawab soal-soal. Selain itu soal esai lebih optimal dalam melihat kemajuan belajar murid karena bisa untuk uji kemampuan analisis, melihat keterkaitan dan refleksi murid atas materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
2). Asesmen Alternatif, test menggunakan pertanyaan terbuka, bermain peran, demontrasi praktek, projek, dan fortopolio. 
Guru meminta murid untuk melakukan refleksi terkait:
(1). Hal apa saja yang sudah dipelajari
(2). Hal apa saja yang belum dipahami
(3). Hal apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki hal yang belum dipahami di point 2
Penerapan asesmen alternatif menuntut komitmen dalam mengevaluasi ketercapaian kompetensi pada capaian pembelajaran setiap murid.

3. Kurikulum dan Asesmen
Salah satu tujuan asesmen adalah untuk mendapatkan informasi apakah tujuan pembelajaran telah dicapai dengan baik dan strategi apa yang bisa dilakukan untuk menjadikannya lebih baik lagi. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai setiap murid. Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran merupakan sumber informasi atau data bagu guru untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi murid. 

C. Menyiapkan Asesmen SD
Asesmen diagnosis adalah salah satu bentuk asesmen formatif yang bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar murid. Hasilnya dapat digunakan guru sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan instrumen sesuai dengan karakteristik lompetensi dan tujuan asesmen. 

D. Asesmen Diagnostik PJOK
Setiap murid memiliki kebutuhan, kemampuan, latar belakang, pengalaman, sampai tingkat kematangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dibutuhkan asesmen diagnostik untuk memetakan murid berdasarkan kemampuan dan kebutuhannya. Salah satu tujuan pembelajaran PJOK salah satunya adalah mengembangkan pola gerak dan keterampilan gerak bukan menjadikan murid sebagai atlit.

Selasa, 17 Mei 2022

Perencanaan Pembelajaran


 Perencanaan Pembelajaran

1Merencanakan pembelajaran terstuktur dan kompeten

2. Menjadikan pembelajaran menjadi agenda menyenangkan

3. Belajar tidakhanya di kelas dan di bangku

MODUL 1

A. Kurikulum Operasional Satuan Pendidika SD

Visi dan Misi Satuan Pendidikan 

 Perancangan kurikulum operasional perlu diawali dari visi dan visi satuan pendidikan karena merupakan komponen utama dalam kurikulum opersasional menjadi acuan diseluruh kegiatan pembelajaran. Visi merupakan cita-cita bersama dalam jangka waktu tertentu yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga sekolah dan Misi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh sekolah untuk mewujudkan visi tersebut. Kurikulum operasional bersifat fleksibel dan dinamis, satuan pendidikan dapat mengembangkannya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan selama selaras dengan kerangka dasar yang ditetapkan oleh pemerintah. Karakteristik satuan pendidikan merupakan keadaan yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal murid, sosial, budaya, guru dan tenaga kependidikan. Satuan pendidikan perlu menampung aspirasi warga sekolah karena visi dan misi menjadi arah yang dituju oleh seluruh warga satuan pendidikan untuk melalukan analisis lingkungan belajar, perlu memperhatikan diantaranya : adanya perlibatan perwakilan warga satuan pendidikan (Kepala Sekolah, guru, murid dan tenaga kependidikan);, penggunaan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan (kondisi alam, sosial budaya, sumber pendanaan, sistem dan kebijakan di daerah, kemitraan dan informasi yang sesuai);, pengalokasian waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumen data;, pemilihan informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi dan solusi dapat di dapat (melalui wawancara, quesioner, diskusi kelompok terpimpin, observasi maupun data lain seperti raport pendidikan).

Pasikan visi, misi dan tujuan tidak bertentangan dengankerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat yakni diantaranya 

1). Tujuan Pendidikan Nasional

2). Profil Pelajar Pancasila 

3). Stuktur Kurikulum

4). Prinsip Pembelajaran dan Asesmen 

5).  Capaian Pembelajaran

Visi dan misi dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana pembelajaran sehingga kontektual dan  bermakna.

 B. Lingkungan Belajar yang Nyaman

Kurikulum Operasional Sekolah

Lingkungan belajar yang aman dan nyaman maka kegiatan belajarpun akan berjalan efektif, karena membantu para murid mencapai kompetensinya secara optimal. Satuan pendidikan dan guru berperan dalam menciptakan lingkungan tersebut. Kenyamanan dalam belajar untuk menciptakan pembelajaran murid yang berkualitas. Beberapa variabel yang mendukung terciptanya lingkungan belajar yang nyaman,  diantaranya:

1). Tumbuhkan motivasi dan tanggungjawab melalui lingkungan belajar yang positif

2). Ubah pandangan dan ciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan

3). Keterlibatan semua pihak sangat penting dalam setiap kegiatan, budaya harus tetap terlaksana

Jadi, untuk menciptakan lingkungan yang nyaman kita perlu saling memahami dan menghargai pemikiran dan nilai-nilai yang diyakini semua orang. Pemikiaran/asumsi dasar warga sekolah akan dikumpulkan dan dianalisis kemudian ada nilai dan norma yang kita yakini bersama. Jika kita menegakan aturan dengan mempertimbangkan keragaman situasi dan karakter murid maka semua warga sekolah menjadi nyaman, kenyamanan ini tidak terlepas dari seringnya kita guru berdiskusi tentang murid, semakin mudah kita membantu satu sama lain diantara guru, maka kita membantu murid mencapai kompetensinya.

MODUL 2

Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik

Pemahaman bermakna dapat membantu kita menjelaskan manfaat pembelajaran dan tujuan mempelajari materi sebuah materi ajar yaitu salah satunya dengan membuat dan memodifikasi modul ajar, sebagai pendidik guru kita berharap jika murid mengetahui tujuan mereka mempelajari sebuah materi, maka motivasi intrinsik merekapun akan tumbuh.

Pertanyaan Pemantik, dapat berupa pertanyaan untuk 1 unit materi bisa juga lebih tergantung dengan konsep yang sedang dipelajari, digunakan untuk membantu murid mencapai pemahaman bermakna.

Tahap 1: Menuliskan semua ide yang terlintas di pikiran terkait pelajaran. 

Tahap 2 : Merumuskan pertanyaan pemantik dengan kriteria. 

Tahap 3 : Menyusun pemahaman bermakna

Kriteria pertanyaan pemantik dapat dijawab tanpa perlu penyelidikan oleh murid.

Merancang Asesmen Pembelajaran 

1. Indikator Pencapaian Kompetensi

Dengan menentukan indikator akan memudahkan kita dalam menentukan alat ukur saat merancang asesmen pembelajaran, maka dibutuhkan beberapa proses sebagai berikut ini:

1). Menentukan indikator akan memudahkan kita dalam menentukan alat ukur saat merancang asesmen pembelajaran, diantaranya dengan mengelompokkan murid berdasarkan minat/kemampuan literasinya, guru dapat memberikan diferensiansi instuksi berdasarkan kebutuhan murid.

2). Merancang metode pengajaran yang akan dipakai untuk mencapai indikator tersebut

3). Membuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat kompetensi murid.

Jadi, dengan merancang indikator pencapaian kompetensi maka tingkat penguasaan murid terhadap tujuan pembelajaran yang terdokumentasikan dengan baik dapat menjdai bahan refleksi dan evaluasi untuk memperbaiki proses pembelajaran.

2. Merancang Asesmen Pembelajaran SD

Melalui rancangan danpenerapan asesmen yang tepat, kita dapat mendapatkan informasi yang holistik akan ketercapaian kompetensi murid. Informasi ini dapat digunakan oleh guru untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya. Merancang asesmen dapat memberikan keleluasaan untuk murid menggunakan kemampuan dan minatnya masing-masing, sehingga asesmen bisa menjadi hal yang menyenangkan dan menantang murid.

Merumuskan Modul Ajar

Modul ajar merupakan salah satu perangkat ajar, sama seperti RPP atau lesson plan yang memuat rencana pembelajaran di kelas. Namun, pada modul ajar terdapat komponen yang lebih lengkap dibanding dengan RPP. 4 kriteria bahan ajar, diantaranya pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalam belajar dan lintas disiplin, menunbuhkan minat dengan pengalaman atau pengetahuan sebelumnya serta menyesuaikan capaian belajarnya, menyesuaikan kontek diri dan lingkungan murid, dan keterkaitan antara alur pembelajaran dengan fase belajar murid.

Dalam merancang modul ajar, guru mempunyai pilihan yaitu

1). Membuat modul ajar baru

2). Memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud Ristek


MODUL 3

Refleksi sebagai Bagian dari Pembelajaran

Kegiatan refleksi erat kaitannya dengan dimensi mandiri pada profil belajar pancasila, kebiasaan refleksi harus dibangun dan menjadi bagian rangkaian pembelajaran di kelas. Kegiatan refleksi perlu menjadi bagian dari pembelaran sehari-hari. Melalui refleksi, murid dapat mengevaluasi dan memberikan umpan balik terhadap kemajuan belajarnya sendiri.

Alhamdulillah......



Minggu, 15 Mei 2022

KURIKULUM

 KURIKULUM

- Pemahaman Kurikulum dan Pembelajaran

- Murid sebagai Pusat Pengembangan Kurikulum

- Pembelajaran berdasarkan Prinsip Pembelajaran Paradigma Baru

- Stuktur Pembelajaran Mendorong Murid Merdeka Belajar

Apa itu kurikulum 

belum ada pengertian dari kurikulum yang mengikat secara universal meskipun kurikulum sering dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar murid, nyatanya lebih dari sekadar itu kurikulum itu komplek dan dan multidimensi, kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid. kurikulum juga diibaratkan jantungnya sebuah pendidikan. Kemerdekaan murid dalam belajar adalah jantung pengalaman kurikulum. Umumnya beberapa negara mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi tiga bagian sering dimaknai sebagai tujuan pembelajaran/konten, panduan pedagogik, dan panduan asesmen. komponen itu dapat kita gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid. mulai dari kompetensi apa yang akan dimiliki murid sampai proyek masa depan dan bagaimana cara mewujudkan atau mencapai kompetensi tersebut. Dengan begitu sangat jelas bahwa murid menjadi acuan dari kurikulum tersebut. Maka kemerdekaan murid dalam belajarlah jantung dari pengembangan kurikulum.

Kurikulum Dalam Pembelajaran

Kurikulum dapat berubah dan dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan dan  kondisi satuan. setiap sekolah mempunyai kewenangan untuk mengatur alur tujuan pembelajaran, modul ajar, media ajar sampai asesmennya. Pempelajaran merupakan implementasi kurikulum di kelas, sebagai pelaksana kurikulum di kelas seorang guru merancang dan melaksanakan pembelajaran, dengan menggunakan prinsip-prinsip yang dapat memfasilitasi baragam kebutuhan murid. Prinsip-prinsip pembelajaran membantu guru merancang pembelajaran yang bisa mewadahi kebutuhan murid yang beragam.  Pembelajaran mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar saat ini sesuai dengan kontek kebudayaan dan kehidupan dimana murid berada, semua ini selaras dengan untuk memelihara warisan budaya masyarakat sebagai stuktur pembelajaran mendorong murid merdeka belajar.

Sabtu, 14 Mei 2022

Refleksi Pembelajaran-Topik Merdeka Mengajar

 

Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

1. Merefleksikan diri dan peran sebagai pendidik

2. Memproyeksikan diri menjadi guru seperti apa di masa depan 

Pemahaman baru yang menarik dan menggugah diri saya antara lain diantaraya:

Manuasia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun bathin, tidak tergantung dengan orang lain sesuai dengan definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara. Salah satu penerapan belajar merdeka yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah yaitu dengan mempercayakan para peserta didik untuk bekerja dengan mandiri dan membimbingnya jika membutuhkan bantuan dari kita seorang pendidik. Pendidik sejatinya menuntun tumbuh kembang anak didiknya agar dapat memperbaiki kekuatan kodratnya. Untuk menjadi pendidik yang mampu menghadapi perubahan zaman yang dinamis, maka diperlukan keterampilan seorang pendidik yang adaktif, mampu menambah kapasitas diri sebagai pendidik dalam membersamai mereka dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan wawasan keilmuan serta pendidikan karakter. Jika seorang pendidik menginginkan peserta didiknya menjadi manusia yang memiliki empati maka pendidik perlu memastikan peserta didiknya selalu sukses dalam proses belajarnya, menjadikan peserta didiknya sebagai bagian atau bahkan pemimpin dimasa depan. generasi yang lahir dan tumbuh di dalam era digital. 

Pemahaman dan keterampilan yang ingin saya pelajari lebih meningkatkan kafasitas diri dalam memahami dan menghayati pribadi kita sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar. pahami dan hayati pribadi kita sebagai pendidik agar bisa berperan dengan sebenarnya untuk menentukan potensi dari anak didik kita dengan salah satunya mengikuti belajar merdeka ini. 

Mudah-mudahan rasa kebingungan yang masih terbersit dalam diri saya menjadi tombak dalam terus belajar memahami pesan-pesan inti dari melaksanakan program merdeka belajar secara mandiri ini dan mampu memproyeksikan diri menjadi guru seperti apa di masa depan. Aamiin

ASESMEN

  ASESMEN TOPIK Asesmen SD Memetakan Kompetensi Murid Pembelajaran sesuai Kebutuhan Murid Memberikan Umpan Balik dalam Proses Belajar A. Mem...